Polisi Berbadan Besar Gulung Komplotan Debt Collector, Langsung Sikat Tanpa Ampun

Selasa, 04 Mei 2021

MINAHASA(ANC) - Mako Polres Minahasa, Sulawesi Utara menerima laporan dari pasangan suami-istri di tengah malam. Mereka mengaku telah diturunkan paksa di tengah jalan dan mobil yang dikendarai diambil oleh enam orang debt collector.

Tim Resmob Polres Minahasa pun langsung bergerak. Polisi berbadan besar itu langsung mencari komplotan debt collector tersebut.

Mereka melacak keberadaan para pelaku berdasarkan ingatan korban akan wajah mereka.

Korban Dicegat dan Diturunkan Paksa saat Malam Hari
Korban yang langsung melaporkan peristiwa yang dialaminya itu adalah merupakan pasangan suami istri. Peristiwa itu terjadi di Minahasa, Sulawesi Utara pada Maret 2021.

"Mobil Truk, Isuzu warna putih dam truk. Dulu pernah menunggak, tapi kata tante saya sudah selesai masalahnya. Mungkin masih ada yang kurang," kata pelapor dilansir dari kanal YouTube Resmob Minahasa.

"Tidak apa-apa, mudah-mudahan kita bertemu dengan mereka ya," ujar polisi yang mencoba menenangkan.

Diketahui, kedua korban bukanlah pemilik dari mobil yang diambil paksa para debt collector. Mobil itu mereka pinjam dari tantenya. Berdasarkan cerita dari sang tante, mobil itu memang pernah menunggak satu bulan. Namun tunggakan itu sudah diselesaikan.

Saat para debt collector melakukan aksinya, korban sempat mengajak mereka berdialog di kantor polisi. Namun mereka menolak dan langsung tancap gas sembari membawa mobil tersebut.

"Setahu kita kalau di jalan tidak bisa merampas sembarangan begitu. Kita sudah bicara baik-baik walaupun kita pergi ke Polres. Kita ajak bicarakan di Polres, tapi mereka langsung bawa mobilnya. Mereka tinggalkan kami begitu saja," pungkasnya.

Pelapor menceritakan kasus sejak awal kepada anggota Resmob. Ternyata saat korban menunjukkan foto salah seorang debt collector, sosoknya sudah tidak asing lagi bagi polisi. Pelaku sebelumnya juga sudah pernah ditangkap polisi.

"Kami perlihatkan foto karena sudah pernah kejadian [...] Ada Komandan di Polsek Remboken, coba lihat foto ini. Yang ini komandan pria ini," ujar pelapor.

"Saya kenal ini orang, oh ini Toby. Toby Remboken ini pak Kanit. Tersangkanya kenal, sepertinya Toby yang pernah kita tangkap. Kita sudah di Boulevard mengarah ke sana," ucap seorang aparat.

Tim Resmob Polres Minahasa segera menghubungi Polsek Remboken untuk mendapat informasi lebih mengenai pelaku. Pengejaran diperketat dan terus dilakukan. Rupanya dua orang pelaku sudah diamankan di sebuah polsek.

Petugas Resmob lantas menuju ke lokasi. Akhirnya diketahui pelaku berjumlah enam orang. Dua orang membawa mobil rampasan, sementara empat orang lainnya ada di mobil Senia yang berada di jalan di depan Polsek.

Petugas pun mendatangi mobil Senia tersebut. Namun pelaku langsung kabur tancap gas. Petugas sempat menembakan senjata api, tapi pelaku berhasil kabur.

Sementara dua orang pelaku lainnya yang berada di dalam Polsek dibawa keluar untuk dibawa tim Resmob.

"Bang bukan kita bang, bukan kita. Minta tolong bang. Jangan bang. Orang mereka cuma minta tolong ke kita. Masa kita yang kena jebak," kata salah seorang pelaku ke polisi.

"Siapa mereka itu? Iya kalian kan beramai-ramai begini. Kamu kan yang bawa mobil tadi," tegas polisi gagah itu.

"Yosua. Satu kampung dengan saya, minta bantu ke kita. Ampun bang, maaf. Kasihan kita minta ampun," pelaku memelas. 

Wanita pemilik mobil rupanya ada di Polsek. Dia pun menceritakan didatangi oleh seseorang dan diminta membayar denda sebesar Rp80 juta.

"Yang bernama Erik datang, mereka datang beritahu ke saya. Ibu bayar dendanya baru saya berikan BPKB, Rp80 juta saya tidak mau bayar [...] Kita ini bukan pencuri, saya tangan pertama nama asli," pungkas pemilik mobil.