Wahyudi El Panggabean : Masyarakat Semakin Kesulitan Peroleh Informasi Berkualitas

Kamis, 08 September 2022

AURA (PEKANBARU) - Direktur Utama, Lembaga Pendidikan Wartawan, Pekanbaru Journalist Center (PJC), Drs. Wahyudi El Panggabean, M.H., menyebut saat ini,  publik semakin sulit beroleh "news" yang berkualitas. 

"Jurnalis sebagai produsen berita telah kehilangan menu  informasi segar yang seharusnya diperoleh dari hasil buruan reportase dan investigasi mereka," kata Wahyudi (5/9). 

"Masalahnya,  jurnalis era milenial terkesan terbuai dengan segala fasilitas yang membuat kinerja jurnalis jadi serba mudah. Sehingga, mereka enggan berburu informasi," kata Wahyudi. 

Berbicara di hadapan sekitar 60 orang peserta Pelatihan Jurnalistik di Hotel New Holly Wood, Pekanbaru, Wahyudi menuding jurnalis era milenial, telah dimanjakan produk teknologi informasi. 

Pelatihan Jurnalistik kerjasa sama DPD PJS Riau dengan Pekanbaru Journalist Center itu dibuka langsung Pj.Wali Kota Pekanbaru, Muflihun, S.STP., M.AP dihadiri Ketua Umum DPP PJS, Mahmud Marhaba. 

"Konsekuensi logis dari realita ini, justru  masyarakat  kehilangan informasi berkualitas," kata Wahyudi, Penulis buku'-buku jurnalistik itu. 

Menurut Wahyudi, kebutuhan mendesak saat ini justru upaya menanamkan naluri berburu (hunting instinct) bagi para jurnalis muda. 

"Naluri berburu ini, seyogianya berada pada posisi persyaratan prioritas untuk mengukur kompetensi seorang wartawan," harapnya. 

Naluri berburu itu sendiri, jelasnya  tidak akan tumbuh di jiwa seseorang, tanpa didasari keterpanggilan hati memasuki dunia wartawan. 

"Makanya, memasuki dunia jurnalisme harus atas panggilan nurani. Bukan karena alternatif," tegas Wahyudi. 

Wajar jika saat ini, demikian Wahyudi banyak berita yang diposting berdasarkan press relis. Tanpa lebih dulu melengkapinya dengan konfirmasi. 

"Padahal, Kode Etik menempatkan azas perimbangan merupakan hal mutlak," tegas Wahyudi yang juga Ketua DPD Perhimpunan Jurnalis Siber (PJS) Provinsi Riau. 

Wahyudi yang juga Anggota Dewan Kehormatan Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) Pekanbaru itu menyebut keterpanggilan hati bersumber dari rasa cinta profesi. 

"Dengan mengenali filosofi tugas wartawan sebagai pemburu informasi kebenaran, seseorang mungkin akan terpanggil hatinya," tegasnya. 

Sebagai sebuah profesi terhormat dengan kinerja yang diawasi kode moral, Wartawan memang tidak bisa dimasuki sembarang orang. 

Wahyudi  menyarankan peserta mengenali  profesi wartawan dengan baik. Memahami fungsi dan tujuan wartawan. 

"Jika Anda merasa terpanggil untuk membela keadilan dan kebenaran, masukilah dunia wartawan," katanya.