PT. RUJ Tak Hadiri Undangan Rapat Dengar Pendapat Dari Komisi I DPRD Kota Dumai, Idrus Kesalkan Sikap Perusahaan

Kamis, 22 September 2022

Foto : Idrus ST / Komisi I DPRD Kota Dumai 

AURA ( DUMAI ) - Sinar Mas Group adalah salah satu perusahaan konglomerasi besar di Indonesia. Bisnis Sinar Mas Group memang cukup terdiversifikasi dari mulai sektor keuangan, pertambangan, dan juga properti.

Eka Tjipta Widjaja memang sudah meninggal pada 2019 lalu. Namun anak-anak masih aktif menjalankan usaha yang ditinggalkan Eka Tjipta, dan terus bertumbuh.

Beberapa nama perusaan yang cukup dikenal publik antara lain, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) pemilik kawasan hunian modern di daerah Serpong, Tangerang, Banten. Lalu ada PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) salah satu operator telekomunikasi yang juga cukup dikenal.

Di sektor agribisnis, ada nama PT SMART Tbk (SMAR), perusahaan perkebunan sawit dan produsen minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO tebesar). Ada juga PT Tjiwi Kimia Tbk (TIKM) dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) produsen bubur kertas besar.Ada juga nama PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) dan PT Duta Pertiwi (DUTI) pemilik pusat perdagagan ITC yang tersebar di Jabodetabek

Nama Eka Tjipta Widjaja mungkin masih melekat sebagai pendiri dan pemilik gurita bisnis Sinar Mas Group. Eka Tjipta meninggal 27 Januari 2019 lalu dalam usia 98 tahun.Eka Tjipta Widjaja lahir pada 27 Februari 1921 di Quanzhou, China dengan nama Oei Ek Tjhong. Sembilan tahun pertama hidup di kampung halaman, pada 1932 bersama dengan ibunya bermigrasi ke Makassar menyusul ayahnya yang sudah terlebih dahulu sampai di sana.
Bakat bisnis yang didapatkan dari ayahnya yang memiliki sebuah toko di Makassar masa itu. Dengan penuh kegigihan, Eka Tjipta kecil membantu ayahnya menjajakan dagangannya tersebut secara door to door.

Berkat tangan dinginnya jualan Eka sukses menjadi salah satu konglomerat dan orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan mencapai US$ 8,6 miliar atau sekitar Rp 128 triliun yang dihitung oleh Forbes beberapa waktu lalu.

Meski hanya lulusan SD, kemampuan berbisnis Eka Tjipta sudah tak diragukan lagi. Sepanjang hidupnya ia berhasil membangun jaringan bisnis mulai dari pulp dan kertas, agribisnis dan pangan, layanan keuangan, pengembang dan realestat, telekomunikasi, hingga energi dan infrastruktur.

Pada Selasa (20/09/22) pukul 08.30 wib pagi Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPRD Kota Dumai terkait konflik lahan di Tanjung Penyebal Sungai Sembilan antara masyarakat dengan PT Ruas Utama Jaya.Salah Satu Anak Prausahaan PT.Sinar Mas Group Tidak Datang Di Undangan Tersebut Ini Sangat Menjadi Perbincangan Publik Yang Sangat Meresah Kan Masyarakat.

Ketua Komisi I DPRD Dumai, Idrus ST mengaku kesal dengan sikap PT Ruas Utama Jaya (RUJ) yang diharapkan dan tidak hadir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait masalah dugaan tumpang tindih lahan di RT 018 Kelurahan Tanjung Penyebal,dan Rt. 25,Kelurahan Lubuk Gaung,Kecamatan Sungai Sembilan. Padahal Komisi I DPRD Kota Dumai sudah melayangkan surat secara resmi.

Apakah Komisi I DPRD Kota Dumai Bisa Membantu Masyarakat,waaaaw Ini Menjadi Tantangan Besar DPRD Kota Dumai,Sementara Itu Undangan Camat Audensi Juga Tanggal 31/08/2022 PT.RUJ Tidak Hadir Dalam Rapat Itu.

Datuk Amin Saat Di Konfirmasi Oleh Awak Media Kota Dumai,Datuk Mengatakan "Saya Sangat MembingungKan PT.RUJ undangan Camat Dan Komisi 1 DPRD kota Dumai Saja Pihak Prusahaan Tidak Hadir,Datuk Juga Bisa Ramaikan DPRD Kota Dumai Dan Walikota Dumai Bisa MenyelesaiKan Konflik Lahan Ini Karena Kota Dumai Riau Ini adalah wilayah Hukumnya Pemerintah Kota Dumai".(22/09/2022)