Oknum Guru SMKN 1 Tandun Di Duga Menghina Murid Yang Beragama Kristen

Sabtu, 15 Oktober 2022

AURA (ROHUL) - Tragedi penghinaan terhadap murid SMK negeri 1 tandun desa kukun kecamatan tandun,yang beragama Kristen di duga dilakukan oleh salah seorang oknum guru di saat murid sedang belajar tentang agama yang di anutnya dalam kelas. (14/10/2022) 

Terjadinya hal tersebut saat murid non muslim ( Kristen) sedang belajar tentang agama Kristen
Salah seorang murid Dermawan Zai sedang berkhotbah tiba-tiba datang seorang guru (M) menendang pintu dengan keras lalu menghampiri masuk kedalam ruangan kelas sambil berkata

"Ngapain kalian ini bukan tempat bapak kalian ,Binatang kalian semua,ini bukan tempat ibadah kalian,ini bukan gereja bapak  kalian ini"Sambil memukul dan mengajak berantam anak sekolah Serta mengusir murid tersebut untuk keluar di dalam ruangan, demikian di sampaikan salah seorang murid SMK negeri 1 tandun Dermawan Zai saat dikonfirmasi oleh wartawan melalui via telpon genggam. (15/10/2022) 

"Kami tidak terima dengan di hina oleh guru (M) kami menuntut agar guru yang tidak menghargai perbedaan di keluarkan dari sekolah SMK negeri 1 tandun pungkasnya lagi"

Hal itu dibenarkan oleh kepala SMK negeri 1 tandun Abel Tasman SPd saat wartawan hebatriau.com, Wakil ketua dari IMO Rohul mudalius Zalukhu melihat adanya vidio murid berkeberatan atas tindakan guru yang di duga menghina agama Kristen lalu di kirim kepada ketua IMO Rohul Darman Zega.

Setelah informasi ini di dengar oleh ketua DPC HIMNI ROHUL dan sekaligus ketua DPC organisasi wartawan (IMO)ikatan media online- Indonesia Darman Zega mengkonfirmasi bapak kepala sekolah SMK negeri 1 tandun Abel Tasman SPd melalui pesan What's app Pribadinya namun tidak di balas, selanjutnya Ketua IMO Darman Zega angkat bicara,

"Sangat di sayangkan adanya seorang guru yang di duga kurang beretika baik dalam tutur kata maupun perilaku seharusnya seorang guru memberi pengajaran yang terbaik kepada murid dan bisa menghargai perbedaan antar umat beragama",pungkasnya

"Ini tidak bisa di biarkan harus perlu di laporkan ke pihak yang berwewenang,agar di hari yang akan datang tidak terulang sekali lagi hal yang sama di alama murid SMK negeri 1 tandun itu, tegasnya