AURA(DUMAI) - Ledakan pada salah satu perusahaan terkemuka di Kota Dumai beberapa hari lalu.(12/01/2024) sempat menimbulkan kepanikan serta menjadi sorotan publik lalu direspon dengan aksi unjuk rasa warga sekitar lokasi mendapat Perhatian dari organisasi ketenagakerjaan.
Peristiwa yang mengejutkan warga nerbit kecil kecamatan sei sembilan Kota Dumai tersebut hingga saat ini belum di jelaskan pihak perusahaan secara detail kepada masyarakat.
Hal tersebut turut menjadi sorotan Serikat Pekerja Nasional Kota Dumai, organisasi tempat berkumpulnya wadah pekerja/buruh yang memiliki anggota dan kader-kader pada beberapa perusahaan besar dan menengah ini memberikan kritikan untuk PT. Energi Sejahtera Mas yang baru-baru ini sempat terjadi ledakan di lokasi kegiatannya.
Ketua Serikat Pekerja Nasional Kota Dumai Mhd Alfien Dicky Khasogi dalam keterangan persnya mengungkapkan rasa prihatinnya atas kejadian tersebut.(17/01/2024)
"PT. Energi Sejahtera Mas merupakan perusahaan multi nasional yang turut meramaikan bursa investasi di Kota Dumai yang di yakini telah memiliki standarisasi kelengkapan prosedur setingkat perusahaan besar, namun dengan adanya peristiwa tersebut, ditambah dengan adanya aksi masyarakat sekitar tentunya menarik perhatian, opini-opini yang di utarakan masyarakat peserta aksi beberapa waktu silam menjadi pandangan untuk memberikan masukan serta kritikan".
Seperti yang di tayangkan media ini sebelumnya dengan judul : Pasca Ledakan Di PT. ESM Ratusan Masyarakat Nerbit Kecil Gelar Aksi Unjuk Rasa Di Depan Pintu Perusahaan (15/01/2024).
Ada beberapa poin yang di sampaikan masyarakat sekitar perusahaan saat aksi,salah satunya perekrutan tenaga kerja yang tidak maksimal oleh perusahaan menjadi perhatian khusus oleh Serikat Pekerja Nasional.
Mengupas tentang penempatan tenaga kerja tempatan tentunya menjadi Pekerjaan rumah yang belum maksimal di laksanakan Dinas Tenaga Kerja Kota Dumai, apalagi setiap tahun nya para pencari kerja bertambah di Kota Dumai data tersebut bisa di lihat dari semakin meningkatnya permohonan pembuatan kartu kuning setiap tahunnya, ratusan bahkan ribuan siswa yang telah lulus Sekolah Setingkat Sekolah Menengah Atas menjadi calon pengangguran.
Lanjut Alfien, peraturan daerah yang di buat terkait tenaga kerja tempatan seakan terabaikan dan hanya menjadi tulisan kenangan saja padahal pembuatannya menggelontorkan anggaran yang cukup besar pada zaman diterbitkan dan menjadi produk aturan,Ada PERDA bahkan PERWAKO teruntuk penempatan tenaga kerja lokal.
Sebagai masukan dan kritikan saja kepada Pemerintah Kota Dumai :
1.Pemberdayaan Maksimal putra putri tempatan untuk dapat bekerja pada perusahaan-perusahaan yang jumlahnya ratusan di Kota ini jadikan prioritas kerja
2.Lakukan pemantauan dan pengawasan terhadap lalu lalang pengusaha yang masuk ke daerah kita.
3.Minta seluruh perusahaan multi nasional memiliki wakil(pemutus) dari pusat pada kantor-kantor cabangnya agar perekrutan tenaga tempatan maksimal.
4.Berdayakan anggaran CSR perusahaan - perusahaan untuk memfasilitasi balai-balai latihan kerja merata di seluruh kelurahan agar tertempah calon-calon pekerja yang berkwalitas dan dapat bersaing.
5.Tegaskan kepada perusahaan-perusahaan yang ada di kota ini untuk tidak melakukan upaya merusak pasar pekerja Dumai dengan memberikan upah murah kepada pekerja luar daerah yang masuk ke Kota Dumai.
6.Kembalilkan kewenangan awal Disnaker Kota Dengan Menonjolkan Diri bahwa Disnaker Kota Benar-benar Bermanfaat untuk Pemerintah Kota.
"Masih Terkait tenaga kerja Tempatan kita meminta Disnaker Kota Dumai Mempublikasikan data wajib Lapor yang di dalam nya berisi seluruh data tenaga kerja yang ada di perusahaan, dari data tersebut kita akan lihat sudah terpenuhi atau tidak terpenuhinya rekrutmen putra - putri tempatan Kota Dumai". Jelas Alfien