AURA(PASIR PANGARAIAN) - Terkait Line Aplikasi limbah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Sumatera Karya Agro (SKA), Desa Sungai Kuning Kecamatan Rambah Sumo Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), kini menuai keresahan dari Masyarakat.
"Hal tersebut diungkapkan Imam Masjid, Pendi, sebagai upaya antisipasi, Masyarakat sudah mulai gelisah akan adanya line aplikasi PKS SKA, hanya berjarak 50 Meter dari Pemukiman Penduduk
"Kami berharap, agar Pemerintah Desa, Kecamatan, Polsek Rambah Sumo dan Pemkab Rohul, supaya mencegah terjadinya pembangunan line aplikasi itu, karena nanti akan menyebabkan bau busuk dari limbah pabrik tersebut," Sedangkan Sekarang ini belum di alirkan Bauk busuk yang sangat menyengat sudah tercium dari pabrik PT SKA itu tuturnya, Rabu (22/5/2024)
Ketua RT 10 Erlia Fetri Yanti yang akrap disapa Ipet, Menyampaikan sekarang Masyarakat sudah was-was, Masyarakat di sini tak mau limbah PT SKA dibuang disini , silahkan Prusahaan itu membuang limbahnya ke tempat lain.
"Sekarang Kami udah gelisah, sekarang sedang dilakukan penggalian, jadi Kami berharap supaya biang limbah ke tempat lain saja," ungkap Ipet.
Sedangkan, Ketua RW 12 Ridwan, juga mengaku kecewa, sebab pihak atau oknum PT SKA Desa Sungai Kuning, sebelumnya sudah ada kesepakatan soal Titik Line Aplikasi sebelum perusahaan berdiri.
"Namun, sekarang sepertinya perusahaan mengarahkan ke lahan Masyarakat dekat yang berdekatan ke Sungai Siabu, padahal hal itu sangat berbahaya pada kelestarian lingkungan hidup," tuturnya.
"Seperti aliran sungai, banyak kebutuhan lain bagi Masyarakat seperti untuk mandi dan menyemprot tanaman, ya namanya Air itu menjadi kebutuhan pokok makhluk hidup," terang Ridwan.
Atas hal ini, Aktifitas Masyarakat Hardy menyayangkan, seharusnya pihak perusahaan bisa duduk bersama dengan Kades Sungai Kuning maupun dengan Upika, sehingga persoalan tersebut dapat diselesaikan
"Kami meminta kepada pihak Dinas Lingkungan Hidup Rohul, termasuk Bupati Rohul H Sukiman, jangan menyepelekan keluhan Masyarakat serta segera menyelesaikan masalah tersebut," tegas Hardy.
Sementara, Humas PT SKA Saat di konfirmasi Melalui WhatsApp lebih memilih bungkam serta tak memberikan jawaban apapun sampai berita ini di terbitkan.