AURA(DUMAI) - Kota Dumai kembali memanas akibat penutupan jalan utama . Setelah sebelumnya masyarakat bersabar dengan penutupan Jalan HR Soebrantas demi kegiatan pasar Ramadhan, Masyarakat sabar dan memaklumi,kini kesabaran itu diuji kembali. Jalan utama yang menjadi akses vital menuju Mall Pelayanan Publik (MPP), Dumai Islamic Center (DIC), hingga pusat kota, ditutup lagi, kali ini untuk arena permainan anak-anak( wahana pasar malam)
Penutupan ini langsung menuai gelombang kemarahan warga. Media sosial meledak oleh curahan hati warganet yang kesal dan merasa dipinggirkan oleh kebijakan pemerintah daerah. Banyak yang mempertanyakan, mengapa harus jalan utama yang dikorbankan?
“Kenapa bukan lapangan depan MPP, parkiran sebelah Ramayana, atau lapangan bola Purnama? Banyak lahan kosong. Kenapa mesti jalan utama?” ujar Herman, warga yang mengaku harus memutar jauh dari arah Pekanbaru hanya untuk bisa ke Jalan Jenderal Sudirman.
Warga lainnya, Deny, menambahkan Macet di Simpang Bumi Ayu sudah seperti neraka kecil. Lalu lintas semrawut, petugas pun tak kelihatan.
Di media sosial, suara publik semakin lantang. Ari melalui akun Facebook-nya menulis tajam: “Jalan raya itu hak publik, bukan tempat hiburan!”
Akun Lenny menyindir, “Fasilitas umum jangan dijadikan ladang cuan untuk segelintir pihak.”
Para pengemudi ojek online pun tak ketinggalan bersuara. Mereka mengeluh harus memutar jauh hingga menghadapi kemacetan parah dari pasar buah sampai ke RS Awal Bros.
Dikutip dari Dumai Pos , penutupan ini dilakukan tanpa kejelasan koordinasi. Kepala Dinas Perhubungan Kota Dumai, Said Effendi, tak bisa dihubungi. Sementara itu, Kasat Lantas Polres Dumai AKP Elva Lizza mengaku belum mengeluarkan rekomendasi apa pun.
“Kami belum memberikan rekomendasi. Justru kami tak diundang dalam rapat sebelumnya. Rabu (16/4) akan kami bahas bersama,” tegas Elva.
masyarakat menantikan akankah suara publik didengar, Ataukah jalan vital ini akan tetap berubah fungsi menjadi wahana hiburan pasar malam yang jelas hanya memguntungkan beberapa orang.