AURA(DUMAI) - Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Pemilihan Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kota Dumai, berbagai harapan mulai bermunculan dari para pelaku seni dan budaya. Salah satunya datang dari Ahmad Aldo Riwaldi, budak Melayu asli Kota Dumai, yang turut menyuarakan aspirasinya demi kemajuan dunia kesenian di daerah ini.(03/06/2025)
Menurut Aldo, keberadaan DKD memiliki peran strategis dalam menjaga dan mengembangkan seni budaya Melayu yang menjadi identitas khas Kota Dumai. Ia berharap DKD ke depan dipimpin oleh sosok yang tidak hanya aktif, tetapi juga mampu merangkul seluruh seniman lintas generasi dan disiplin.
"Kami butuh pemimpin yang betul-betul hadir untuk seniman, yang mampu membangun ruang kolaborasi dan menghidupkan kembali semangat berkesenian di Kota Dumai. Kesenian Melayu jangan hanya jadi simbol, tapi harus menjadi denyut yang nyata dalam kehidupan masyarakat," ujar Aldo.
Lebih lanjut, Aldo menekankan pentingnya kehadiran DKD dalam berbagai agenda kesenian, baik sebagai fasilitator, inisiator, maupun mitra strategis pemerintah dan komunitas seni. Ia menyayangkan jika DKD hanya muncul saat seremoni tertentu, tanpa konsistensi dalam pembinaan dan pengembangan karya seniman lokal.
"Kita ini punya banyak talenta, anak-anak muda Dumai kreatif dan penuh semangat. Tapi kalau tidak ada dukungan, lama-lama semangat itu padam. Saya ingin pemimpin DKD nanti bisa hadir di tengah-tengah kami, mendengar, mendukung, dan memajukan kesenian bersama," tambahnya.
Musda DKD Dumai dijadwalkan akan digelar dalam waktu dekat. Para seniman dan budayawan pun menaruh harapan besar agar proses pemilihan berjalan demokratis dan menghasilkan sosok yang mampu membawa perubahan nyata bagi dunia kesenian Kota Dumai.
Dengan semangat budaya Melayu sebagai jati diri, para pelaku seni kini bersatu dalam harapan yang sama: kebangkitan seni budaya yang inklusif, progresif, dan membumi di Kota Dumai.