Kanal

Bersumber Dari APBN,Proyek Pembangunan Jalan Lingkar Batu Panjang Pangkalan Nyirih Di Duga Tidak Sesuai Spesifikasi

AURA(RUPAT) - Meski baru selesai jalan 
Beton rigid Jalan lingkar batu panjang pangkalan nyirih. mengalami keretakan di beberapa titik.belum dicor ligit LC ny juga tampak asal jadi dan pecah " (Waspada): Selain pengerjaan yang dinilai semrawut, proyek peningkatan Jalan Kecamatan Rupat kabupaten Bengkalis juga diduga asal jadi  kontraktor proyek dari dana APBN ini diduga kuat dikerjakan tidak mengutamakan kualitas atau tidak cocok RAB atas kurang ny pengawasan dari pihak PPTK juga perusahaan pengawasan. Seharusnya pekerjaan jln lingkaran batu panjang pangkalan nyirih harus mengutamakan kualitas kerja. PPTK juga harus profesional dalam pengawasan ny.

Proyek yang di duga menggunakan pasir laut dan tidak berkualitas ini juga diduga kuat menggunakan pasil laut iya itu pasil laut pulau Rupat tepat ny di sungai enjab.

Tim media Saat mengkonfirmasi ABK kapal"kami mengambil pasir sungai enjab pak,Untuk di jual ke Perusahaan yang mengerjakan jalan LC atau ligid di Rupat".

Proyek Jalan ini Diduga Asal Jadi Dan tidak sesuai RAB(Rancangan anggaran Belanja) ,selain itu pihak kontraktor diduga tidak menjaga kualitas pembangunan. Dalam pantauan rambu -rambu lalu lintas tidak efektif Di jalan pekerjaan proyek tersebut.

LC retak,Patah Dan Beton Rigid tampak timbul batu. Selain itu Proyek Jalan yang membahayakan pengguna jalan.
 

Dari hasil pantauan di lokasi, Senin (25/12/2023), lean concrete (LC) atau lantai kerja untuk pengerjaan beton rigid (jalan beton) mengalami keretakan terutama LC diduga kuat kontraktor mengurangi kualitas lantai kerja yang retak tidak diperbaiki sebelum mengerjakan rigid.dilapangan juga terlihat beberapa titik rigid yg retak juga di duga kurang padat di titik" Berbeda juga tampak batu timbul"

Dugaan tersebut juga diperkuat dengan beton rigid (jalan beton) yang baru selesai dikerjakan sudah mengalami retak. Padahal, beton rigid  menurut informasi mengunakan K 350 tersebut  wajib di croscheck oleh pihak-pihak yang berwenang karena ada dugaan pengurangan kualitas dan kuantitas material. 

Hampir semua segmen rigid yang panjangnya sekitar 7000 M(meter)yang telah dikerjakan didapati beberapa titik mengalami keretakan. Terindikasi pengawasan yang lemah membuat proyek tersebut dengan mudah mengalami kerusakan di hampir setiap sisinya.amat disayangkan pekerjaan menggelontorkan APBN sebesar :

1.Rp.16.363.639.000.00 yang di kerjakan oleh PT.Rajawali Sakti Prima Konsultan pengawas PT.Yooya karya (persero).

2.PT.  Prima Malindo Nusantara sebesar Rp.24.835.960.000.00 juga PT.Prima Malindo Nusantara konsultan pengawas PT.Yooya Karya (persero)
 

3.PT.Prima Malindo Nusantara Rp.16.721.017.000.00 dengan konsultan pengawas PT.Yooya Karya (persero) 

Pekerjaan ini diduga dikerjakan asal jadi dan menggunakan pasil laut tidak dimaksimalkan pengerjaannya.

Selain pengerjaan diduga asal jadi, proyek yang dikerjakan oleh beberapa Perusahaan ini juga dinilai tak menjaga keamanan pengendara. Dimana setiap pengecoran didapati kurangnya rambu-rambu".Dan banyak yang tidak sesuai serta membahayakan pengendara tanpa diberi rambu-rambu.

Tim dari media sudah menghubungi saudara (JK) via telp juga via Whats app untuk kepentingan perimbangan berita. Namun, saat di konfirmasi berdasarkan sumber dilapangan (JK) yang mengaku sebagai bagian pengamanan di PT.Marindo Prima Nusantara "halo dengan siapa katanya".tim media langsung memperkenalkan diri. Sesudah memperkenalkan diri (JK) langsung mematikan telpon.hal tersebut menggambarkan bahwa (JK) dinilai tidak koperatif untuk memberikan informasi kepada publik.

 

Berdasarkan hasli penelusuran tim,diduga ada banyak kejanggalan dalam pembangunan jalan yang menggunakan APBN yang cukup besar tersebut kemungkinan bukan hanya menggunakan pasil laut dan mengurangi kualitas beton saja.

Tim media sudah memberi waktu ke pihak kontraktor PT.Marindo Prima Nusantara untuk memberikan penjelasan. Tapi amat kita sayangi tidak ada respon dari pihak kontraktor Sampai berita ini diterbitkan.(25/12/20) 

Ikuti Terus AuraNusantara

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER