Kanal

Sembuh dari Covid-19, Riski Berikan Tips dan Motivasi

DUMAI (ANC) - Pejabat Kepala Bidang Alat Berat dan Laboratorium Dinas PUPR Dumai Riski Kurniawan Tri Sahputra (39) tak pernah menyangka bahwa dirinya akan terinfeksi Corona Virus Disease (Covid-19).

Dari hasil swab yang dilakukan pada 25 September 2020 terinfeksi virus SARS- CoV-2. Hal itu membuat dirinya syok dan kaget dengan hasil tersebut, karena selama ini dia selalu menjalankan protokol kesehatan.

Dia mengaku terpapar COVID-19 bukan bergejala atau berkontak dengan pasien positif, namun melakukan swab tes atas kemauan sendiri untuk melihat kondisi kesehatan dan menjaga keluarga.

Kemudian dia juga mengumumkan identitasnya di akun media sosial facebook sebagai pasien positif Covid-19. Karena menurutnya, korona positif bukan suatu aib yang harus disembunyikan.

“Berkat dukungan dari keluarga serta rekan sejawatnya yang saling memberikan dukungan, saya pun bangkit untuk melawan Covid-19 dengan melakukan isolasi mandiri,” kata Riski kepada media ini, Rabu (7/10/20).

"Sadar bahwa penyakit itu hanya saya sendiri yang bisa lawan dengan cara menumbuhkan imunitas tubuh sehingga bisa melawan Covid-19. Dan itu pun juga campur tangan dari Allah Subhanahu wa taala," tambahnya.

Selama menjalani isolasi di rumah, Riski melakukan aktivitas olahraga pagi, minum vitamin dan madu untuk meningkatkan imun tubuh, dan yang terpenting tidak stres, karena akan menurunkan imun tubuh.

"Saya berterimakasih support dan Doa dari kedua orang tua, anak dan istri, keluarga serta masyarakat Dumai serta Walikota Dumai," Ucapnya. 

Dia pun memberikan motivasi agar pasien COVID-19 tetap semangat, stres, rasa sedih, dan tingkatkan keimanan, terus berdoa kepada Yang Kuasa agar dapat melewati cobaan ini.

"Kalau mau cepat sembuh kuncinya jangan stres. Kita harus tetap semangat melalui cobaan ini. Kemudian korona ini bukan aib dan kita tidak perlu malu, semua tidak ada yang menginginkan terpapar Covid-19," ucapnya.

Ia pun berpesan, agar masyarakat tidak perlu resah dan mengucilkan orang yang positif COVID-19, karena menurut dia, orang yang positif bukan sebuah aib sehingga harus dijauhi apalagi dikucilkan.

"Pesan saya agar masyarakat tidak mendiskriminasikan pasien. Pasien Covid-19 sangat butuh dukungan mental dan spiritual dari orang terdekat. Jangan malah dijauhi. Kalau mental sudah turun bisa memperparah keadaan," jelasnya.

Pria yang pernah berada Kabag Humas Pemko Dumai itu mengimbau masyarakat untuk menerapkan gerakan 3M yang dapat menunjukkan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumuman untuk menunjukkan angka penyebaran COVID-19.

Ikuti Terus AuraNusantara

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER