Terkait Pernyataan Kasat Reskrim Sebut Media Abal-abal, Ratusan Wartawan Lakukan Orasi Di Mapolresta Pekanbaru

AURA(PEKANBARU) - Ratusan orang yang tergabung dari berbagai organisasi media, LSM, dan insan pers hari ini mendatangi Mapolresta Pekanbaru untuk meminta klarifikasi dari Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol. Berry Juana Putra, Selasa (6/8/2024).
Dari pantauan media ini, ratusan awak media sudah mulai berdatangan sejak pagi pukul 08.00 WIB. Kedatangan mereka ini dipicu oleh janji yang diberikan oleh Kompol. Berry sehari sebelumnya untuk bertemu dan memberikan klarifikasi.
Salah satu perwakilan dari awak media, Saidina Umar, menerangkan kepada media ini bahwa sejak pagi hari pukul 08.00 WIB mereka sudah berada di Polresta Pekanbaru. Namun, hingga pukul 13.30 WIB, Kompol. Berry tak kunjung menampakkan diri.
"Padahal kemarin beliau (Kompol. Berry) sudah menjanjikan untuk berjumpa dengan kami," ungkap Saidina Umar dengan nada kecewa.
Ketidakhadiran Kompol. Berry membuat ratusan awak media yang awalnya menunggu di kantin Mapolresta Pekanbaru kemudian melakukan aksi orasi di depan pintu masuk Mapolresta sebelum membubarkan diri.
"Kami ratusan wartawan sangat kecewa terhadap Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol. Berry. Dari pagi hingga saat ini pukul 13.30 WIB, beliau belum juga menjumpai kami. Kami yang tergabung dalam Aliansi Wartawan Bersatu (AWB) tetap akan melakukan aksi demo yang rencananya akan kami gelar besok di depan Polresta dan Mapolda Riau," tegas Umar dalam orasinya.
Aksi ini dipicu oleh pernyataan Kompol. Berry di beberapa media yang mengatakan bahwa media yang tidak terdaftar di Dewan Pers adalah media abal-abal. Pernyataan tersebut dinilai sangat melukai hati Insan Pers.
"Terkait pernyataannya tersebut, tentunya telah melukai hati insan pers. Kita semua tahu bahwa media yang belum terverifikasi di Dewan Pers tetap diakui asalkan berbadan hukum," pungkas Saidina Umar dalam orasi singkatnya.
Lebih lanjut, Umar menambahkan bahwa dirinya sangat menyesalkan pernyataan dari Kompol. Berry tersebut. Menurutnya, pernyataan itu telah menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
"Untuk itu, saya mewakili ratusan rekan media meminta kepada Kompol. Berry agar segera mengklarifikasi pernyataannya dan meminta maaf kepada seluruh awak media, khususnya yang tergabung di AWB. Hal ini penting agar kota Pekanbaru tetap kondusif," tegas Umar.
Umar juga mengingatkan bahwa selama ini media selalu membantu dan telah lama bersinergi dengan pihak kepolisian Polda Riau dan Polresta Pekanbaru. Ia berharap pernyataan Kompol. Berry tidak merusak hubungan baik yang sudah terjalin.
"Selama ini kami selalu membantu dan sudah lama bersinergi dengan pihak kepolisian Polda Riau dan Polresta Pekanbaru. Jangan sampai pernyataan Kompol. Berry merusak hubungan sinergitas antara awak media dengan pihak kepolisian," tutupnya.
Ratusan awak media yang hadir merasa sangat kecewa dan mendesak agar Kompol. Berry segera memberikan klarifikasi atas pernyataannya. Mereka menuntut keadilan dan penghormatan terhadap profesi jurnalis yang selama ini telah bekerja keras memberikan informasi kepada masyarakat.
Mereka juga mengingatkan pentingnya kebebasan pers dan keberadaan media dalam masyarakat demokratis. Kebebasan pers adalah pilar penting dalam demokrasi, dan segala bentuk upaya untuk melemahkan peran media harus dilawan.
Sementara itu, suasana di Mapolresta Pekanbaru tetap kondusif meskipun dipenuhi oleh ratusan awak media dan LSM. Pihak kepolisian terlihat menjaga situasi agar tetap aman dan terkendali.
Namun, absennya Kompol Berry membuat ketidakpuasan di kalangan awak media semakin membesar.
Aksi ini menjadi bukti bahwa insan pers Pekanbaru bersatu dalam menuntut keadilan dan klarifikasi atas pernyataan yang dianggap merugikan profesi mereka. Mereka berkomitmen untuk terus memperjuangkan hak-hak mereka sebagai jurnalis dan memastikan bahwa suara mereka didengar.
Aliansi Wartawan Bersatu (AWB) yang terdiri dari berbagai media dan LSM berencana melanjutkan aksi mereka jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Mereka berharap dengan adanya aksi ini, pihak kepolisian lebih menghargai peran dan kontribusi media dalam masyarakat.
Senada disampaikan KEND ZAI, salah satu Koorlap AMB menegaskan bahwa klarifikasi dan permintaan maaf dari Kompol. Berry adalah hal yang sangat penting untuk menjaga hubungan baik antara media dan kepolisian. Ia berharap ke depannya tidak ada lagi pernyataan yang merugikan profesi jurnalis.
"Kami berharap klarifikasi dan permintaan maaf segera dilakukan oleh Kompol. Berry. Hal ini penting untuk menjaga hubungan baik antara media dan kepolisian serta memastikan Pekanbaru tetap kondusif," tegas KEND ZAI.
"Oleh karena itu, besok kami ratusan wartawan menggelar Demontrasi di dua titik yaitu depan Polresta dan Mapolda Riau. Kami menuntut agar Kasat Reskrim mencabut pernyataan nya itu i media dan meminta maaf kepada seluruh insan pers di seluruh Indonesia, bagi kami pernyataan beliau tidak berdasar. Hari ini surat pemberitahuan aksi sudah kita masukan ke Intelkam Polresta Pekanbaru," tutup Pemred di dua media online itu.
Rentetan Kecelakaan Kerja di PT. Bukara, Penerapan SMK3 Disorot Tajam
AURA(DUMAI) - Kasus kecelakaan kerja di PT Bukara kembali mencuat ke permukaan. .
Lapor KPK dan Kejagung, Sampai Sekarang Pembayaran Pekerjaan Tidak Ada Kejelasan Dari Pengelola RSUD RAT Kepri
AURA(TANJUNG PINANG) - Sejumlah kontraktor yang melaksanakan kegiatan pekerjaan .
Kerja Nyata dan Kedekatan Warga, Video Silaturahmi Adies Kadir Jadi Sorotan di Surabaya–Sidoarjo
Jakarta - Linimasa media sosial warga Surabaya hingga Sidoarjo dalam beberapa waktu belakangan ra.
Didin Marican : Jangan Di ganggu Rokok Ilegal, Kami Tak Telap Beli Rokok Ilegal
AURA(DUMAI) - Di sebuah kedai kopi sederhana sekitaran Pasaran Pulau Payung, aro.
LAMR Kabupaten Bengkalis Bersama Polda Riau Jalin Sinergitas Dalam Upaya TPPO
AURA(BENGKALIS) - Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Bengkalis bersama Ke.
PHK Oleh PT. Wimar Grup Dinilai Tidak Sah, Disnaker Dumai Minta Karyawan Di Pekerjakan Kembali Atau Bayar Hak Sesuai Ketentuan
AURA(DUMAI) - Polemik Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan oleh PT Wilm.